Jasa pembuatan Aplikasi dan website

header ads

Seorang Merampas Semunya "Aku Diam Dalam Perjuangan Tak Pasti "

Aku rasa aku tidak berbeda dengan orang lainnya yang senantiasa mempertanyakan tentang siapakah dia yang kelak akan mendampingiku.
Begitu banyak kisah tentang cinta yang semakin membuatku bertanya, sungguhkah ia benar ada? Ataukah sebenarnya hal tersebut hanya bualan dari pujangga yang menjual cinta sebagai bahan dari tulisan sastra?
Kamu pernah jadi sosok yang sangat kupercaya. Semua rahasia dan ceritaku tentang dia terumbar dalam berbagai cerita

kita pernah berbagi cerita.
Hingga sampai saat ini aku selalu memahami bahwa hidup adalah misteri. Kita tidak dapat menembus dimensi waktu untuk melihat kehidupan yang akan datang. Berbagai kejutan di masa depan mengajarkan kita untuk selalu percaya bahwa ada ketetapan-ketetapan Tuhan yang tidak pernah bisa kita tentang.
Termasuk cerita kita yang dulunya sama-sama pernah menyematkan gelar (***), meski kini cerita itu seolah telah lenyap.
Kamu pernah menjadi sosok yang paling kupercaya. Kuingat saat semua masih baik-baik saja dan kamu adalah pendengar setia yang selalu dengan baik mendengar cerita. Tidak ada yang aku sembunyikan darimu . Setiap cerita tentang diriku selalu kubagi.
Hidup sempat terasa sempurna karena kehadiranmu dan wanita yang kucinta. Hingga kini aku masih tak habis pikir, “Kapan tepatnya kalian mulai menjalin cerita?”
hubungan yang kukira akan kekal
hubungan yang kukira akan kekal.
Sungguh terasa sangat membahagiakan saat aku merasa memiliki yang selalu ada dan wanita yang kini tengah menghuni seluruh ruang jiwa.
Kehadiran  pria baru dalam hidupmu  sempat membuatku merasa jadi laki-laki paling (***). ?
Tapi biar kuputar lagi ingatanku. Dua tahun lalu aku yang aku pernah mempertanyakan hal ini dan dirimu menjawab  "Aku akan Memperjuangkan Yang Benar-benar Mencintaiku "  Tapi itu 2 tahun Yang Lalu Sekarang Jauh Barbeda  "**********" Dan aku harus selalu mengerti selaluuuuu.
Aku yang tidak bisa menebak isi hati setiap insan terbuai oleh manisnya sandiwara yang telah dimainkan. Rasa tertarik yang kubaca kuusir dalam hati begitu saja dengan anggapan bahwa aku tidak boleh mencurigai kalian. Sungguh hingga kini rasa bingung masih menggantung di dadaku. Mungkinkah skenario dari Tuhan, atau aku yang memang bodoh hingga tak bisa mencium keadaan? tapi bukan itu karena aku mencintai mu setulus hati ku.
Sekilas mata, perubahan itu jelas ada. Entah kalian terlalu pintar bermain drama, atau aku yang memang kurang peka?
dia dan kamu semakin suka menghilang
dia dan kamu semakin suka menghilang .
Selalu kuyakinkan diri kalau semuanya berjalan baik-baik saja. Walau kutahu ada yang sedikit berbeda, aku tak ingin terburu-buru bertanya. Sekarang keengganan mengorek cerita itu terasa jadi kebodohanku yang tak boleh terulang kedua kalinya.
 Di titik aku sangat membutuhkanmu, kau justru menyelinap untuk mencuri wanitaku. Hebatnya lagi, semua itu kau lakukan tanpa dosa — di balik punggungku.
Kau pun tak ada saat hubunganku dan wanita yang kucinta di ambang mati rasa. Ketika dia mengucap kata pisah ke udara, apakah di sisi lain kau sedang melonjak bahagia?

perpisahan belom terjadi.
Akhirnya setelah sama-sama diam cukup lama, aku dan dia merencanakan untuk secara dewasa membicarakan semua. Tentang apa yang yang seharusnya diputuskan, mencoba bertahan atau merelakan kisah ini berakhir.
Air mataku jatuh dengan deras di hadapannya, ia terlihat iba dan mulai menghibur jika suatu saat mungkin kisah kami bisa dirajut kembali. Tapi seperti biasa aku berusaha mengangkat muka mengatakan padanya bahwa aku baik-baik saja.
Apakah kamu bahagia, **** , saat kau dengar aku ditinggalkan? Adakah rasa berdosa dalam dirimu, sebab mulai detik itu sepenuhnya bisa kau miliki wanitaku?
 Hari saat aku membongkar permainan petak-umpet kalian bisa masuk kategori momen paling menyakitkan. Tak hanya merasa bodoh, sesungguhnya aku pun merasa dipermainkan
terimakasih atas kejutannnya...
terimakasih atas kejutannnya.
Terus terang aku merasa bahwa di hari itu mungkin aku adalah manusia paling menyedihkan di dunia. Bagaimana tidak, setelah harus kurelakan melepas kekasih yang kusayang kini aku harus menelan pahitnya . 
“Terima kasih atas permainan ini. Allah telah baik menunjukkan ini sebenarnya”
Butuh waktu lama sebelum bisa kupanggil keikhlasan demi menghadapi, memandangi masa lalu yang penuh kebodohan

membungkus segalanya dengan keikhlasan.
Fase terberat telah kulewati. Allah juga telah mengajarkanku banyak hal tentang cobaan ini. Sebuah pelajaran bahwa pada akhirnya aku juga harus merelakan sebuah kisah yang kukira kekal dan kekasih yang kupikir sejati. Kini aku berada di peron keberangkatan menuju sebuah tempat yang kukenal dengan nama keikhlasan. Dari cerita beberapa teman kudengar kalian sedang merencanakan pernikahan. Aku selalu berdoa untuk segala kebaikan untuk kalian.
Pada doa malam aku selalu meminta kekuatan dari Dia sang sutradara kehidupan, untuk memberikan hati yang lebih besar. Suatu saat nanti, aku juga ingin menemukan seseorang yang bisa kujadikan tempat bersandar. Seorang yang akan mampu menjadi pandamping hidup yang sepadan. Aku yakin waktunya akan datang, entah kapan biar saja semuanya berjalan sesuai rencanaNya.
 Arah jalan kita kini sudah terpencar. Pada Allah, kupanjatkan doa agar Ia memberiku hati yang besar. Semoga pula, kisah cintamu dan mantan wanitaku kian berkobar

jaga ia teman .
Kini hari bahagia itu sudah semakin dekat, altar pernikahan tempat mengikat janji suci juga sudah tersedia. wanita yang dulu kuingini kini sudah resmi memintamu menjadi pendamping hidupnya. Sekalipun harus kurasa perih, tapi ini adalah realita yang tak dapat kubantah. Kamu telah memenangkan hatinya dan ia juga terlihat sekuat tenaga memperjuangkanmu.
Hai teman, aku titipkan ia padamu. Pelihara semua yang ada padanya sekuat jiwa, tenaga, dan pikiran terbaik yang bisa kamu berikan. Selamat menempuh hidup baru yang pasti telah kalian rancang dengan indah.

Dariku,
yang dulu pernah kau sebut kekasih sebelum momen ini terjadi .

sumber : disini

Post a Comment

0 Comments