Jasa pembuatan Aplikasi dan website

header ads

Surat Untuk Ibu ku yang Jadi Orang Tua Tunggalku

Ibu, izinkanlah aku bercerita sedikit tentang apa yang kurasakan. Karena memang tak ada lagi yang ingin kuceritakan selain kisah kita berdua. Aku tahu ibu jarang menghabiskan waktu bersamaku, namun setidaknya luangkanlah sepuluh menit untuk membaca ungkapan isi hatiku yang sedang sendu.
Bu, sebagai anak rasanya aneh ketika orang-orang menilaiku sebagai pribadi yang tangguh dan mandiri sementara pandangan umum mengenai anak yang manja dan sangat tergantung kepada orang tuanya. Dari kecil aku memang tidak pernah kau biasakan untuk menjadi anak yang manja. Jangankan bermanja-manja denganmu, menghabiskan waktu denganmu seperti layaknya anak kecil lainnya pun aku tak mampu.
Sejak kepergian ayah, telah kau putuskan untuk menggantikan peran ayah untukku. Aku pun tak tahu mengapa kita jarang bertemu karena masa kecilku lebih banyak dihabiskan bersama studi . Sebagai anak  saat itu aku masih belum mengerti mengapa ibu jarang terlihat di hadapanku. Pernah terlintas di benak mengapa ibu jarang menemaniku, namun kupendam pertanyaan itu karena aku takut ibu akan memarahiku.
Meluangkan waktu untukku memang hampir tidak pernah ada dalam kehidupanmu dulu. Namun, kini aku mengerti bahwa segala pengorbanan itu hanyalah untuk aku – anakmu


Aku tak berani untuk bertanya mengapa kita jarang bertemu… via www.dailymail.co.uk
Setiap hari sewaktu aku kecil, aku hampir tidak pernah memiliki pengalaman lucu bersama ibu. Yang kuingat saat itu ibu selalu berangkat kerja pagi setelah mengantarkanku sekolah dan pulang larut malam.
Ketika itu, aku belum seberapa paham bahwa ibu bekerja demi kelangsungan hidup karena sudah tidak ada lagi tulang punggung yang bisa diandalkan. Kini aku mengerti bahwa segala pengorbananmu itu semata-mata hanya untuk kebaikanku. Maaf Ibu, aku baru merasakannya dan memahaminya sekarang.
Dari aku, yang sedang berjuang untuk membahagiakanmu

sumber : disini

Post a Comment

0 Comments